Rusia Untung Besar Selama Invasi 6 Bulan Ke Ukraina

- Sabtu, 5 November 2022 | 19:12 WIB
Ilustrasi mata uang Rusia (PIXABAY/(Romi_Lado))
Ilustrasi mata uang Rusia (PIXABAY/(Romi_Lado))

NUANSATIMUR.COM - Disebutkan Rusia raup untung besar selama 6 bulan atas invasinya ke Ukraina.

Keuntungan Rusia dalam invasi militer ke Ukraina dilaporkan oleh Bank Sentral Rusia (Central Bank of Russia/CBR).

Yang mana Bank Sentral Rusia itu melaporkan neraca transaksi mengalami surplus pada periode Januari-Juli.

Baca Juga: 9 Negara Ini Sampai Kiamat Tak Bakal Tampil di Piala Dunia, Yuk Simak Selengkapnya Di Sini

Keuntungan ini dikarenakan Rusia meningkatkan pengiriman minyak ke Asia sejak Eropa memberlakukan sanksi.

Melalui penelusuran berbagai sumber, dan dilansir juga dari Harian Haluan, bahwa Rusia telah tercatat mengekspor sekitar 20 juta ton minyak mentah per bulan atau sekitar lima juta barel per hari melalui beberapa rute, termasuk pipa Druzhba ke Eropa dan lainnya ke Asia.

Jadi laporan 6 bulan surplus itu telah menguntungkan yang jumlah mencapai USD166 miliar atau Rp2.456 triliun.

Maka hanya dalam waktu setengah tahun saja, Rusia berhasil meraup untung hampir Rp2.500 trilliun.

"Dinamika transaksi berjalan ditentukan oleh pelebaran surplus neraca barang dan jasa sebagai akibat dari pertumbuhan yang signifikan dalam nilai ekspor barang dan penurunan nilai impor," tulis Bank Sentral Rusia dilansir dari website cbr.ru, Senin (22/8). Dikutip nuansatimur.com, Sabtu 5 November 2022.

Sedang yang dilansir Reuters, kalau Rusia sepertinya nampaknya akan mendapat peningkatan pendapatan dari ekspor energi tahun ini hingga 38%.

Dan disebutkan kalau jumlahnya akan mencapai USD337,5 miliar atau sekitar Rp4.995 triliun. 

Selain itu, biaya perang per harinya hanya USD 1 miliar atau sekitar Rp14,8 triliun. Maka secara bersihnya Rusia raup keuntungan USD5 miliar sekitar Rp74 triliun per hari dalam perang yang berkecamuk.

"Untungnya, USD6 miliar per hari. Cost of war, kira-kira berapa? USD1 billion (miliar). Jadi Rusia profit setiap hari berapa? USD5 billion," papar Sandiaga beberapa waktu lalu usai menyatakan Indonesia berminat membeli minyak murah Rusia.

Sebelumnya dilaporkan lebih dari 1 juta ton bahan bakar minyak sulfur tinggi Rusia (HSFO) disimpan pada kapal tanker di lepas pantai Singapura dan Malaysia.

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Harian Haluan, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Momen 13 November Memperingati Hari Kebaikan Sedunia

Minggu, 13 November 2022 | 10:05 WIB

Rusia Untung Besar Selama Invasi 6 Bulan Ke Ukraina

Sabtu, 5 November 2022 | 19:12 WIB

Terpopuler

X